Penderita diabetes bolehkah konsumsi teh manis atau permen?

Penderita diabetes bolehkah konsumsi teh manis atau permen?

Penderita diabetes bolehkah konsumsi teh manis atau permen?

Diabetes termasuk dalam penyakit golongan the sillent killer, yaitu penyakit yang biasanya tidak ditandai dengan gejala-gejala yang ekstrim namun bisa mematikan. Pada beberapa orang yang kurang peduli terhadap kondisi kesehatan dirinya, mereka sering tidak bisa merasakan bahwa tubuhnya sudah mengidap penyakit diabetes atau belum. Tahu-tahu saat ada luka, lukanya tidak kunjung sembuh atau yang dulunya tidak mudah ngantuk sekarang jadi ngantukan, lalu perubahan sering dan banyak kencing dsb. Hal itu adalah tanda-tanda penyakit diabetes yang sebenarnya sudah lama di derita oleh orang tersebut yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Karena diabetes yang baru terjadi beberapa minggu hingga beberapa bulan biasanya tidak disertai gejala-gejala seperti itu.

Diabetes yang tidak terkontrol akan sangat membahayakan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh manusia, oleh karena itu jika gula darah angkanya selalu tinggi (hiperglikemia), maka bisa berakibat kerusakan semua sel dalam jaringan organ tubuh yang tersebar dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Hiperglikemi adalah pantangan besar buat para penderita diabetes.
Hal ini sering dikritisi oleh para pelaku kesehatan.

Prof.Dr.dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD selaku ketua PERKENI Pusat ( Perkumpulan Endokrenologi Indonesia ) seperti yang dimuat dalam Kompas.com melarang para penderita diabet untuk tidak mengkonsumsi gula dan makanan/minuman manis lainnya termasuk madu. Alasannya karena bisa membuat kenaikan angka gula darah yang tidak terkontrol dan bisa berakibat fatal.

Namun, baru-baru ini ada laporan bahwa akibat sangat hati-hatinya seseorang konsumsi gula, dimana kebanyakan penderita diabetes tidak lagi konsumsi seperti gula, premen dll. (gula dan permen betul-betul menjadi pantangan), Ada laporan sebagian dari mereka, justru mengalami sakit stroke dan kelumpuhan akibat sering mengalami Hipoglikemia akibat pola kebiasaan tersebut ( Kondisi hipoglikemia adalah kondisi gula darah terlalu rendah hingga dibawah angka 80 mg/dl. Dengan gejala keringat dingin, nafas sedikit terengah-engah dan badan lemas)

Jadi baik Hipoglikemia dan hiperglikemia keduanya merupakan sesuatu yang membahayakan.

Konsumsi gula,permen, karbohidrat yang berlebih atau makanan yang manis adalah dilema bagi para penderita diabetes. Namun yang terpenting adalah seorang penderita diabetes harus tahu dan sering kontrol dengan dengan melakukan check gula darah ke dokter, bidan dll. Minum minuman manis, makanan manis sesekali memang sesekali perlu dilakukan para penderita Diabetes agar terhindar dari hipoglikemia berkepanjangan, Alzheimer dan stroke.
Namun yang terpenting adalah dengan menjaga rutinitas makan setiap hari, setiap waktu, boleh makan sedikit namun harus rutin diantaranya berupa Sarapan pagi jam 07.00 ekstra feeding jam 10.00 berupa makan sedikit roti+minuman tawar, makan siang jam 12.00, ekstra feeding sore jam 16.00 dengan makan sedikit roti+minuman tawar dan makan malam jam 19.00. (total ada 5x prosesi makan)

Jika ingin lebih aman lagi maka makanlah nasi yang mengandung banyak serat dan menerapkan Konsep Karnus secara rutin dan disiplin.

Mengapa? Karena dengan makan yang rutin seperti diatas, menjaga peranan lambung dalam mencerna makanan, menjaga sirkulasi darah dll maka kadar gulanya akan stabil dan bisa menghindarkan penderita diabetes dari kondisi Hiperglikemi maupun Hipoglikemi.

Konsep Karnus Cara Cerdas untuk Sehat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *